Kesaksian Penulis ReKA

- Epfy
- 07-02-2018
Kesaksian Penulis ReKA
Shalom, perkenalkan, nama saya Vely. Dulu saya tipe orang
yang takut melangkah. Ketika Tuhan memberikan suatu kerinduan untuk melakukan
sesuatu, hati saya malah selalu penuh keraguan. Rasanya, dalam melayani, saya
lebih nyaman melakukan yang memang bisa saya lakukan saja.
Namun semua itu mulai berubah ketika seorang teman mengajak
saya melayani di ReKA. Memang saya suka menulis, tetapi tidak pernah tebersit
dalam pikiran saya untuk menulis sesuatu yang benar-benar rohani seperti
renungan. Dalam bayangan saya waktu itu, tugas menulis renungan seharusnya
jatuh kepada orang-orang yang rohaninya lebih tinggi daripada saya atau lulusan
teologi. Pemikiran itu membuat saya hampir mundur, tetapi Tuhan mengingatkan
visi yang Dia berikan saat saya mengikuti ESBC. Kemudian saya menyadari bahwa
pelayanan ReKA ini sebenarnya sesuai dengan visi tersebut. Karena itulah saya
memberanikan diri untuk masuk dalam tim penulis ReKA.
Saya masih ingat sekali, awal-awal menerima tugas menulis
renungan, saya selalu takut tidak bisa menuliskannya. Saya pun sering tidak
mengerti harus menuliskan apa. Akhirnya, karena khawatir tidak bisa
menyelesaikan tugas, saya selalu berdoa sebelum membaca materi ReKA dan berdoa
lagi sebelum mulai menulis. Tidak jarang, saya berdoa berkali-kali selama
proses menulis sebelum Roh Kudus membisikkan sebuah ide kepada saya. Sampai
akhirnya saya dapat menyelesaikan semua tugas saya.
Nyatanya, semakin saya merasa tidak mampu dan tidak mengerti,
itulah saat-saat ketika Tuhan menambahkan pemahaman yang saya butuhkan untuk
menulis. Tidak sekali dua kali, tema-tema renungan yang harus saya tuliskan
adalah pergumulan yang saya sendiri masih perjuangkan, atau bahkan belum pernah
saya alami. Namun Tuhan memang ajaib, ketika saya bertanya kepada-Nya apa yang
seharusnya saya tulis; Tuhan mengingatkan, memberikan penghiburan dan
meneguhkan saya. Sehingga saya dapat membagikan rhema yang saya dapatkan ke
dalam renungan.
Rasanya Tuhan tidak pernah berhenti membuat saya takjub.
Bukan hanya karena Tuhan mau memakai saya untuk melayani-Nya dalam bidang yang
merupakan passion saya. Akan tetapi,
saya tidak pernah menyangka, bahwa dalam pelayanan, saya dapat mengalami Tuhan
terlebih lagi. Dalam pelayanan ReKA ini saya belajar begitu banyak hal.
Pertama, Tuhan memperlihatkan bahwa terlepas dari kemampuan saya dan apa pun
yang saya rasakan, kalau Tuhan sudah memanggil, maka Dia yang akan menuntun dan
memperlengkapi. Bahkan jika saya melihat jauh ke belakang, rupanya Dia telah
mempersiapkan saya sejak lama untuk pelayanan ini. Kemudian, ketika saya berani
melangkah dan menjawab panggilan-Nya, Dia yang akan menambahkan talenta yang
saya perlukan dalam pekerjaan saya.
Benar, saya bisa menulis bagi Tuhan dan melayani lebih lagi,
itu semua karena anugerah-Nya yang luar biasa. Bukan kemampuan saya yang
membuat Tuhan memilih saya untuk mengambil bagian dalam pekerjaan-Nya ini,
tetapi hanya karena kemurahan-Nya semata.
Pengalaman saya bersama Tuhan dalam pelayanan ReKA ini tidak
bisa dituliskan satu per satu. Namun saya bersyukur karena Tuhan menempatkan
saya dalam pelayanan yang sesuai dengan passion
yang Dia taruh dalam hati saya. Sekarang, saya ingin mengajak teman-teman
lainnya untuk melayani bersama dalam ReKA. Siapa pun Anda, kalau Anda suka
menulis dan memiliki kerinduan untuk membagikan terang kasih Kristus lewat
tulisan, ayo kita sama-sama menerangi dunia ini melalui talenta yang Tuhan
percayakan.