• +62813 2922 2679
  • vip@keluargaallah.com

Kesaksian Penulis ReKa


Kesaksian Penulis ReKa
  • Samuel
  • 27-01-2018

Kesaksian Penulis ReKa

Shalom ... Perkenalkan, saya seorang ibu muda yang mempunyai seorang anak balita.

Sebetulnya, saya sudah cukup lama ingin melayani Tuhan.
Namun, karena keterbatasan kondisi saya yang tidak memakai jasa ART/suster, maka susah bagi saya untuk bergabung dalam pelayanan yang harus meninggalkan anak.
Selain itu, saya juga termasuk tipe orang yang kurang menyukai pelayanan 'di depan layar'. Saya merasa tidak percaya diri dan juga merasa tidak mempunyai talenta di situ. Kerinduan saya adalah untuk bisa pelayanan yang 'di belakang layar' saja.


Kerinduan itu pun saya ceritakan pada KKS dan teman komsel saya. Namun, saat itu kami semua masih belum terpikirkan pelayanan apa yang sekiranya sesuai untuk saya. Sampai suatu hari, KKS saya mengirimkan broadcast message yang menyebutkan bahwa gereja kita sedang membuka lowongan untuk volunteer penulis ReKA.
Tanpa pikir panjang, saya pun langsung mencoba mendaftar. Karena saya sudah cukup lama berlangganan ReKA melalui WhatsApp dan saya sendiri sangat merasa terberkati dengan adanya ReKA, saya pun sangat tergerak untuk bisa melayani melalui ReKA. Singkat cerita, setelah melewati beberapa kali pelatihan, puji Tuhan kemudian saya pun diterima dan diberi tugas untuk melayani.


Ada beberapa pengalaman yang sungguh berkesan dan memberkati saya ketika melayani di ReKA. Kami penulis ReKA biasanya menulis bahan ReKA untuk kurang lebih sebulan ke depan. Beberapa kali terjadi, ketika saya mendapatkan jadwal tugas, tema yang hendak saya tulis itu sungguh mengena di hati saya. Topiknya sesuai dengan situasi atau kejadian yang sedang saya alami saat itu.
Sehingga ketika menulis, saya sendiri pun merasa ditegur. Seperti ketika saya mengalami kepahitan. Sebenarnya, sudah cukup lama saya memendam kekecewaan terhadap seseorang. Selama bertahun-tahun, saya ingin lepas dari kepahitan itu, tetapi rasanya susah sekali. Sampai suatu ketika, saya mendapat tugas untuk menulis ReKA dengan tema pengampunan. Di situ saya sungguh-sungguh merasa seperti Tuhan menegur saya dengan keras. Saya berkata kepada Tuhan, saya mau mengampuni, tetapi saya tidak mampu melakukannya sendiri. Saya pun meminta Tuhan untuk membantu menyembuhkan luka hati saya.


Tentu saja saya tidak serta-merta dapat langsung mengampuni. Namun, selang beberapa waktu kemudian, di saat tulisan tersebut dipublikasikan dan saya membacanya ulang, saya pun diingatkan kembali untuk mengampuni. Hal itu benar-benar menguatkan saya. Namun sakit hati saya masih belum juga hilang 100%. Cuma yang membedakan adalah saya tidak lagi mengingat-ingat kesalahannya, dan tidak lagi membuka celah dalam hati saya. Sebisa mungkin saya berusaha menabur kasih bagi orang tersebut.


Berbulan-bulan setelah kejadian itu, saya diminta untuk menuliskan kesaksian. Saya sempat berpikir mau menuliskan apa dan tiba-tiba saya merasa diingatkan Tuhan: "Apakah kamu masih ada kepahitan?" Saya pun tersadar, ternyata Tuhan sungguh-sungguh sudah menyembuhkan luka hati saya. Saya tidak lagi merasakan kekecewaan itu. Padahal sebelumnya, mendengar namanya saja hati saya sudah campur aduk rasanya. Sungguh luar biasa Tuhan itu, sanggup memakai cara apa saja untuk memberkati umat-Nya.


Bagi saya, pelayanan menjadi penulis ReKA ini adalah tempat yang sangat tepat bagi saya untuk melayani. Karena pelayanan ini tidak hanya sangat fleksibel, yaitu saya bisa melayani kapan saja dan di mana saja, menyesuaikan dengan kesibukan sehari-hari saya. Namun juga, yang lebih menggembirakan lagi, sembari dipakai Tuhan menjadi alat-Nya untuk menuliskan rhema yang telah Tuhan berikan melalui saya dan membagikannya kepada para pembaca di seluruh dunia, saya sendiri juga sangat diberkati melalui pelayanan ini.


Melayani untuk menyenangkan hati Tuhan itu tidak hanya ketika di ibadah raya saja, tetapi juga bisa di mana saja dan kapan saja seperti misalnya sebagai penulis ReKA. Karena kita semua diciptakan Tuhan dengan talenta yang berbeda-beda, tetapi untuk satu tujuan yang sama, yaitu memberitakan Injil bagi kemuliaan nama-Nya. Terima kasih, Tuhan Yesus memberkati. (DJW)

Featured Projects

Testimonials